Gangguan Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid yaitu perdarahan cecara periodik dari uterus, disertai pelepasan endometrium ( Proverawati, 2009; h. 35).
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal terjadi pada perempuan subur (Saryono, 2009; h.5).
Menstruasi yaitu insiden alamiah yang terjadi pada perempuan normal. Hal ini terjadi lantaran terlepasnya lapisan endometrium uterus (Andira, 2010; h.30).
Siklus menstruasi yaitu merupakan salah satu siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari. Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur sanggup bervariasi pada satu perempuan selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, bahkan dari bulan kebulan tergantung pada aneka macam hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisis perempuan tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormone estrogen dan progesteron (Saryono, 2009; h.7).
Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada jadinya akan membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi biasanya dimulai pada perempuan muda umur 12-15 tahun. (menarche) yang terus berlanjut hingga umur 45-50 tahun. Siklus menstruasi normal berlangsung rata-rata28 hari (Proverawati,2009; h.38).
Masa siklus menstruasi normal antara 2-6 hari, dengan rata-rata 4 hari. Siklus menstruasi umumnya berakhir dengan menstruasi (datang bulan) setiap 21-35 hari, dengan kehilangan darahrata-rata 40 ml setip menstruasi (Maulana, 2009; h.128).
Setiap satu siklus menstruasi terdapat empat fase perubahan yang terjadi pada uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kolaborasi yang terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah:
- Fase menstruasi atau deskuamasi.
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai perdarahan dan lapisan yang masih utuh hanya setratum basale. Fase ini bersangsung selama 3-4 hari.
- Fase pascamenstruasi atau fase regenerasi.
Pada fase ini, terjadi penyembuhan luka akhir lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai semenjak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama 4 hari.
- Fase intermenstum atau fase proliferasi.
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium sebesar 3,5 mm, fase ini berlangsung dari hari ke-5 hingga hari ke-14 dari siklus mentruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi tiga tahap,yaitu:
- Fase proliferasi dini. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga hari ke-7. Fase ini sanggup dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
- Fase proliferasi madya. Fase ini terjadi pada hari ke-8 hingga hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan sanggup dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
- Fase proliferasi akhir. Fase ini berlangsung antara hari ke-11 hingga hari ke-14. Fase ini sanggup dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
- Fase pramenstruasi atau fase sekresi.
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 hingga ke-28. Pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar bermetamorfosis panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin usang makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlurkan sebagai materi makanan untuk telur yang di buahi.
Fase sekresi dibagi dalam dua tahap,yaitu:
- Fase sekresi dini. Pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya lantaran kehilangan cairan.
- Fase sekresi lanjut. Pada fase inikelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak (Andira,2010; h.32-33).
- Hormon yang Berperan Dalam Siklus Menstruasi.
- FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone). Yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
- LH-RH (Luteinizing hormone releasing hormone). Yang dikeluarkan untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
- PIH (prolactine inhibiting hormone). Yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.
- Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi.
Banyak penyebab kenapa siklus menstruasi menjadi panjang dan sebaliknya, pendek. dengan adanya beberapa penyebab.
- Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi terkait dekat dengan sistem hormon yang diatur diotak, tepatnya di kelenjar hipofisis. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. kalau sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus menstruasi pun akan terganggu.
- Kelainan sistemik yaitu ada ibu yang tubuhnya gemuk atau kurus. hal ini sanggup mempengaruhi siklus menstruasinya lantaran sistem metabolisme dalam tubuhnya tidak bekerja dengan baik. atau ibu menderita diabetes, juga akan mempengaruhi sistem metabolisme ibu sehingga siklus menstruasinya pun tidak teratur.
- Stres sanggup saja lantaran stres, si ibu jadi gampang leleh, berat tubuh turun drastis, bahkan sakit-sakitan sehingga metabolismenya terganggu, sehingga siklus menstruasipun ikut terganggu.
- Kelenjar Gondok terganggunya kelenjar gondok/thyroid juga sanggup menjadi penyebab tidak teraturnya siklus menstruasi.
- Gangguan Menstruasi dan Siklusnya.
Status menstruasi atau keadaan menstruasi sanggup normal atau tidak normal. Status menstruasi yang normal berarti tidak ada gangguan menstruasi dan siklusnya. Status menstruasi tidak normal berkaitan dengan gangguan menstruasi dan siklusnya. Siklus menstruasi yaitu panjang mulai siklus haid pertama hingga dengan haid berikutnya (Manuaba, 2009; h.398).
Gangguan menstruasi ramaja mencakup :
- Kelainan wacana banyak dan lamanya perdarahan:
- Hipermenorea yaitu perdarahan menstruasi yang banyak dan lebih usang dari normalnya, yaitu 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari. Hipermenorea sanggup berasal dari rahim berupa mioma uteri (tumor jinak dari otot rahim,infeksi pada rahim atau hiperplasia endometrium (penebalan lapisan dalam rahim ).dan sanggup juga disebabkan oleh kelainan diluar rahim menyerupai kelainan darah :anemia, gangguan pembekuan darah dll,juga dapt disebabkan kelainan hormon (gangguan endrokin). (proverawati,2009; h 91-92)
- Hipomenorea yaitu suatu keadaan dimana siklus haid tetap tetapi usang perdarahan memendek kurang dari 3 hari. Disebabkan oleh lantaran kesuburan endometrium kurang akhir dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal. (preverawati, 2009; h 105)
2. Kelainan siklus menstruasi :
Polimenorea yaitu terdapatnya siklus menstruasi yang memendek dari biasa yaitu kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relative.
Oligomenorea yaitu siklus menstruasi yang memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.
Amenorea yaitu keadaan tidak datangnya menstruasi selama tiga bulan berturut - turut.
3. Pendarahan diluar menstruasi yaitu Metroragia merupakan perdarahan yang terjadi diluar menstruasi.
4. Kelainan lain berkaitan dengan menstruasi :
- Ketegangan pre menstruasi yang ditandai dengan tanda-tanda klinik dalam bentuk gampang tersinggung, sukar tidur, gelisah, sakit kepala dan kembung.
- Mastodinia atau Mastalgia yaitu rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang menstruasi. Disebabkan oleh dominasi hormon ekstrogen sehingga terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara. (preverawati, 2009 ;h 106)
- Mittelschmerz yaitu rasa nyeri ketika ovulasi yang sanggup berlangsung beberapa jam atau hingga beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi. Kadang-kadang di ikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi.
- Dysmenorhoe yaitu nyeri pada tempat panggul akhir menstruasi dan produksi zat prostaglandin.
Berdasarkan uraian diatas bahwa siklus menstruasi pada setiap perempuan sanggup berbeda, sanggup dipengaruhi oleh aneka macam faktor yaitu faktor Hormon, Psikis/Stress, Gizi dan teladan makan.
Siklus mentruasi yang tidak teratur juga sanggup melimbulkan kecemasan bagi perempuan yang mengalaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati Atikah dkk. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna: Yogyakarta: Numed. 2009. h. 80-81
Saryono. Sindrom Premenstruasi: NUHA MEDIKA; 2009. h. 5; 7.
0 Response to "Gangguan Siklus Menstruasi"
Posting Komentar