4 Teknologi Google Gagal (Aplikasi)
Google yakni raksasa teknologi yang selalu memperkenalkan teknologi-teknologi gres setiap tahunnya. Tak sedikit dari penemuan Google yang membantu insan dalam aktivitasnya.
Namun pada kenyataannya, tak semua penemuan itu berhasil. Ada beberapa teknologi yang pernah dijanjikan akan hadir tapi gagal diwujudkan. Ada juga yang benar-benar hadir tapi tak sesuai harapan.
Nah, dilansir KompasTekno dari MobileSyrup, Jumat (11/5/2018), berikut ini yakni beberapa teknologi yang pernah dijanjikan oleh Google namun dianggap gagal dan tak sesuai ekspektasi.
AI yang bisa menghapus objek foto
Pada 2017 lalu, dalam perhelatan tahunan I/O, Google memperkenalkan sebuah kecerdasan buatan yang bisa secara gila menghapus sebuah objek dalam foto.
Ketika itu perusahaan yang bermarkas di Mountain View, AS ini memamerkan sebuah foto seorang anak bermain bisbol yang terhalang oleh sebuah pagar. Teknologi kecerdasan buatan alias AI tersebut kemudian sanggup menghapus objek pagar yang ada di latar depan si anak.
Namun hingga dikala ini, fitur ini belum dirilis oleh Google dan tidak terang perkembangannya.
Google Allo
Masih ingat Allo? Aplikasi chatting ini diperkenalkan pada Google I/O 2016 dan boleh dibilang cukup menghebohkan. Pasalnya Google dikala itu menjanjikan fitur-fitur yang menarik pada aplikasi ini dan bahkan digadang-gadang menjadi layaknya iMessage dari Android.
Google memang telah merilis aplikasi ini. Namun sesudah diluncurkan, Allo ternyata mengundang banyak kritikan. Aplikasi ini tak sesuai keinginan dan tak menyerupai yang dijanjikan Google di awal.
Bahkan Allo tidak membawa fitur-fitur yang dianggap penting, menyerupai pemberian SMS.
Google pun baru-baru ini memutuskan untuk menunda proyek Allo tersebut dan mengaku lebih fokus pada pengembangan aplikasi messaging baru.
Doze
Doze yakni sebuah fitur penghemat baterai yang hadir pertama kali pada Android M. Fitur ini diperkenalkan pada perhelatan Google I/O 2015 lalu.
Doze boleh dibilang sebuah mode yang mempunyai kegunaan untuk memperkecil konsumsi daya baterai dikala ponsel dalam kondisi standby. Namun, fitur ini juga mengundang banyak kritikan di dunia maya.
Pasalnya, pengguna merasa tak ada perubahan sama sekali baik dikala mode tersebut diaktifkan maupun dimatikan. Baterai tetap terkuras meski ponsel dalam keadaan standby.
Doze dianggap sebagai fitur penghemat baterai yang gagal. Bahkan tahun ini, Google tampaknya bakal menarik fitur tersebut dan menggantinya dengan mode Adaptive Battery yang diklaim bakal lebih efisien.
Google Now on Tap
Sama menyerupai Doze, Google Now on Tap juga pertama kali hadir pada Android M yang diperkenalkan 2015 lalu. Fitur ini bisa memindai layar ponsel pengguna kemudian menampilkan info terkait apa yang tengah ditampilkan oleh layar tersebut.
Fitur ini sempat digadang-gadang bakal memudahkan pengguna dalam mencari informasi. Namun pada kenyataannya, Google Now on Tap dianggap tidak begitu berguna.
Sejumlah pengguna lebih menentukan mencari info secara manual lewat mesin pencari Google ketimbang memakai fitur ini.
0 Response to "4 Teknologi Google Gagal (Aplikasi)"
Posting Komentar